Review – 8 Wajah Kelas Menengah Karya Yuswohady

Review buku 8 Wajah Kelas Menengah Karya Yuswohady – yap, saya akhirnya memutuskan untuk membeli buku ini. Padahal profesi saya adalah digital marketing yang kerjaannya bikin website, nulis artikel, admin sosial media dan juga menjadi pengajar di beberapa kampus. Buku ini menarik, pertama desainnya eye catching dan dengan cover sista-sista yang bawa belanjaan, rasanya diotak saya malah ingatnya adalah toko online. 

Dari buku ini saya banyak belajar tentang segmen market, pergerakan dan perubahan perilaku konsumen dan termasuk apa pencetus serta akibatnya. Kita juga mempelajari tentang 8 wajah market indonesia.

  1. Expert kebanyakan adalah profesional di berbagai bidang mulai dari dokter, arsitek, konsultan, atau pengacara yang selalu berupaya menjadi ahli di bidang yang digelutinya. Setiap hari mereka sibuk menekuni bidang profesinya dari pagi hingga larut malam. Karena itu, lingkungan pergaulan mereka juga terbatas, melulu di lingkungan profesinya. Intinya their life is their career.
  2. Climber adalah para pegawai pabrik, salesman, supervisor, dan sebagainya yang berupaya keras membanting tulang untuk menaikkan status ekonominya.Harapan utama mereka adalah mendongkrak karier dan menaikkan taraf kehidupan menjadi lebih baik. Umumnya juga mereka memiliki family values yang tinggi dan bekerja keras melulu untuk keluarga. Karena mereka itu adalah sosok hero of their family.
  3. Aspirator adalah performer  yang sudah mapan dan cukup puas dengan kondisi ekonomi saat ini. Mereka juga open mind terhadap globalisasi dan mengadopsi nilai nilai universal. Karena sudah merasa cukup, orientasi hidup mereka tidak lagi selfish. Ia punya harapan menjadi influencer bagi masyarakat, lingkungan dan negaranya. Jadi, tidak benar bahwa seluruh kelas menengah indonesia itu acuh tak acuh terhadap negaranya.
  4. Perfomer adalah kalangan profesional dan entrepreneur yang memiliki ambisi luar biasa untuk membangun kompetensi diri. Mereka adalah self-achiever yang menggunakan kompetensi dan keterampilan sebagai alat untuk mendongkrak tingkat ekonomi.Performer lebih selfish dengan misi hidup mencapai kebebasan keuangan (financial freedom).
  5. Trend – Setter memiliki daya beli yang lebih tinggi dibanding follower, karena lebih mampu mereka ingin menjadi panutan dalam gaya hidup seperti fashion, gaya selebriti, gadget, dan sebagainya. Mereka termasuk orang-orang narsis dan cenderung self-centered.
  6. Follower adalah umumnya adalah kalangan muda (SMA dan kuliah) yang membutuhkan panutan (role model) untuk menemukan dan menunjukkan eksistensinya. Kenapa butuh panutan ? Ya, karena mereka masih mencari jati diri, belum punya banyak pengalaman, dan wawasannya masih terbatas. Mereka adalah generasi galau.
  7. Settler adalah yang sudah memiliki kemapanan hidup. Sosok ini merintis warung atau punya lahan luas hasil warisan yang menghasilkan sumber keuangan cukup besar bagi kehidupan ekonomi. Mereka tidak lagi memiliki keresahan hidup dari sisi ekonomis
  8. Flow-er adalah sosok yang tidak puas dengan tingkat kehidupan ekonominya saat ini, namun mereka tak tahu harus bagaimana untuk mengubahnya. Karena tingkat pendidikan dan pengetahuan yang terbatas, mereka cenderung kurang meng-update informasi dan mengadopsi teknologi sehingga wawasan dan visi hidupnya terbatas.

Dan dibuku ini banyak dipaparkan tentang data tentang market dan behaviornya. Dan menurut saya buku ini memberikan gambaran jelas tentang MARKET menengah , saya jadi bisa merumuskan harus bagaimana dengan calon customer saya. Sekali lagi, terimakasih pak yuswohady dan pak Kemal E Gani atas buku yang keren ini. Buku Wajib ditahun ini.

 

(Dilihat 355 times, 1 visits today)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *